asal usul nama kampung pulo

Lebih tepatnya terletak di Desa Cangkuang Kampung Cijakar Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Kampung Pulo merupakan salah satu kampung adat di Jawa Barat karena warganya masih mempertahankan adat istiadat dan tatali piranti karuhun dalam kehidupannya termasuk bangunan rumah yang ada di sana.

10 Foto Kampung Pulo Garut Sejarah Wisata Rumah Adat Keunikan Kearifan Lokal Jejakpiknik Com

Adapun batas administrasi dari Kampung Pulo adalah sebagai berikut.

. Tak jauh dari pusat kota Garut tepatnya desa Cangkuang kecamatan Leles kabupaten Garut terdapat sebuah kampung adat yaitu Kampung Adat Pulo Situ Cangkuang. Meureun eta oge masalah orang sunda kiwari salain faktor eksternal siga tontonan jeung pergaulan faktor tijerona nyaeta geus kurang ngarasa miboga kana kasundaana buktina mirif jeung kampung adat pulo sabagian orang sunda geus embung maké bahasa sunda atawa bahasa loma tina kahirupan sapopoena. Terdapat beberapa perbedaan sejarah dan asal-usul orang pertama yang menempati Pulo Panjang.

Candi Cangkuang adalah Candi Hindu yang pertama dan satu-satunya Candi Hindu di tatar Sunda. Peristiwa tewasnya putra Raja Sriwijaya tersebut disebabkan oleh tindakan. Nama Pulo Gadung sendiri berasal dari kata pulo yang berarti pulau atau daratan dan gadung yang merupakan nama tanaman sejenis umbi-umbian yang pernah banyak tumbuh di daerah tersebut.

Dusun Memek berada di Desa Tanjung Wadung Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang. Di kampung Pulo Kalibata itu lah berdiri sebuah warungbukan satu-satunya warungyang pemiliknya seorang beretnis Tionghoa bernama Buncit Bun Tjit. Asal-usul Kampung Pulo Kampung yang Hanya Memiliki 7 Bangunan Garut.

Melansir dari indonesiagoid 280919 sejak abad ke-17 kompleks di Kampung Pulo hanya terdiri dari enam rumah dan satu musala. Tujuh bangunan tersebut merupakan simbol putra-putri dari almarhum Eyang Embah Dalem Arif Muhammad. Kampung Pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di tengah kawasan Candi Cangkuang.

Menurut cerita rakyat masyarakat Kampung Pulo dulunya menganut agama Hindu lalu Embah Dalem Arif Muhammad singgah di daerah ini karena terpaksa mundur pada saat mengalami kekalahan sewaktu menyerang Belanda. Menurut cerita pulau tersebut merupakan penjelmaan Siti Fatimah putri Raja Sriwijaya yang menceburkan diri ke Sungai Musi hingga tewas. Terkait asal-usul nama kampung tersebut hingga saat ini sebatas cerita turun temurun yang belum bisa dipegang kebenarannya.

Nama asli kawasan ini adalah kampung Pulo Kalibata. Penduduk di Kampung Pulo Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur itu telah ada sebelum tahun 1930Mayoritas warga adalah suku Betawi namun sejak tahun. Zaenuddin menulis nama Pulo berasal dari jenis ubi-ubian yang pada masa lampau banyak tumbuh di kawasan tersebut.

Asal Usul 7 Bangunan. Desa Neglasari kecamatan Kadungora. Pulo Gadung resmi menjadi kecamatan pada tahun 1956.

Kampung Pulo ini sendiri terletak di Desa Cangkuang Kampung Cijakar kecamatan Leles Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Anies Pertimbangkan Ubah Nama Terusan Rasuna Said-TB Simatupang Jadi Jalan AH Nasution. Salah satunya adalah ubi Gadung jenis ubi yang rasanya sangat gurih jika direbus atau digoreng.

Kampung Pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Kampung Pulo numutkeun kapercayaan masarakatna dimimitian ku hiji tokoh nu disebut Arif Muhammad kuburanana aya gigireun Candi Cangkuang nu nyebarkeun agama Islam di wewengkon éta.

Nama Dusun Memek di Kota Santri Jombang membuat heran banyak orang karena menjurus ke alat kelamin wanita. Karena malu kepada Sultan. Jumlah bangunan rumah di kampung ini tidak pernah berubah yakni enam rumah adat ditambah satu bangunan masjid kecil.

Kampung Pulo mangrupa ngaran hiji kampung adat leutik di wewengkon Désa Cangkuang Kacamatan Lélés Garut. Berdasarkan data yang dikutip dari Wikipedia Zaenuddin HM menjelaskan dalam buku karyanya berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe asal usul nama Pulo Gebang diambil dari dua kata yakni Pulo yang berarti daratan atau pulau sedangkan Gebang diambil dari sebuah nama pohon Gebang atau berbahas latin corypha utan sejenis pohon palem yang. Karena malu kepada Sultan Agung maka prajurit itu tidak kembali ke Mataram den memilih menetap disini.

Namun ternyata sejarah pemukiman disana sudah ada jauh sebelum Indonesa merdekaSebelum Republik Indonesia ini berdiri ribuan warga telah bermukim di Kampung Pulo. Menurut sejarah penduduk kampung ini dahulunya beragama Hindu. Enam rumahnya menyimbolkan enam anak perempuan dan musala menyimbolkan satu anak.

Salah satu cerita yang beredar di masyarakat yaitu pada zaman dahulu terjadi badai angin Utara berbulan-bulan kemudian Cek Sani sebagai orang yang dituakan. Arif Muhammad minantu Sultan Sumenep Madura téh tadina. Kemudian di abad 16 seorang prajurit Kerajaan Mataram Islam dibawah pimpinan Sultan Agung datang ke kampung ini setelah kalah saat menyerbu Batavia.

Setelah gagal memukul mundur VOC ia tidak pernah kembali lagi ke kampung halamannya melainkan menetap di kampung Pulo ini. Penduduk kampung Pulo ini pada umumnya adalah merupakan keturunan Embah Dalem Arif Muhammad. Untuk menuju lokasi kita butuh menyeberang melalui gethek perahu bambu yang dioperasikan oleh penduduk setempat karena kampung pulo dipisahkan oleh situ atau danau cangkuang.

Menurut Zaenuddin HM dalam bukunya 212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe setebal 377 halaman diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012 nama tersebut gabungan dari kata jati dan. Legenda Asal Mula Pulo Kemaro adalah sebuah legenda yang mengisahkan asal mula terjadinya Pulau Kemaro di daerah Palembang Sumatra Selatan Indonesia.

Di Garut Juga Ada Kampung Pulo Ini Penampakannya